Di dunia, kita diperintah oleh Allah SWT untuk mencari ilmu sejak kita lahir sampai masuk liang lahat. Dan dgn ilmu, kita dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Quran Digital

Assalamu'alaikum wr.wb !Terima kasih adalah kata yang bisa saya ucapkan kepada karena telah berkunjung ke Blog ini. Dan jika Blog ini dapat memberi tambahan ilmu, jangan lupa untuk berkunjung lagi ke Blog "Berbagi Ilmu" ini ya !

REALITA UMAT ISLAM SEBAGAIMANA DIBERITAKAN NABI SAW


"S udah dekat umat-umat selain islam untuk berkumpul untuk menghadapi kalian sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang makan menghadapi bejana makanannya” lalu seorang bertanya: “apakah kami pada saat itu sedikit?” Beliau menjawab: “Tidak, bahkan kalian pada saat itu banyak akan tetapi kalian itu seperti buih banjir, dan Allah akan menghilangkan dari diri musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kaliandan menimpakan kepada hati-hati kalian wahn”, lalu seorang bertanya lagi: “wahai Rasulullah apa wahn itu?” Beliau menjawab : “Cinta dunia dan takut mati(sunnah Abu Dawud no 4297 dan Al-Bani berkata Shahih)


1). Musuh-musuh senantiasa memata-matai pertumbuhan umat isalam dan negaranya, karena mereka mengetahui bahwa wahn sudah menjalar pada umat islam. Bahkan hal ini sudah mereka lakukan sejak umat islam dalam kondisi sangat kuat, yaitu di bawah kepemimpinan Rasulullah.

2). Musuh-musuh islam bersekongkol dan berkonspirasi untuk menjajah umat islam.

3). Negeri-negeri kaum muslimin adalah sumber keberkahan, yang memikat orang-orang kafir untuk menguasainya, dimana negeri islam di umpamakan seperti tanpa yang berisi makanan, yang orang-orang kafir menguasainya.

4). Musuh-musuh islam mencaplok keberkahan negeri-negeri islam. Mereka mencuri kekayaannya dengan mudah sekali tanpa ada penentangan yang berarti.

5). Musuh-musuh islam tidak takut lagi kepada kaum muslimin. Karena kewibawaan kaum muslimin telah hilang. Padahal sebelumnya mereka begitu sangat ketakutan kepada kaum muslimin. Sebagaimana firman Allah QS . Ali-Imron 51: yang artinya “Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanm, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”.

6). Kekuatan kaum muslimin bukanlah pada jumlah umatnya yang banyak, tentaranya yang kuat dan persenjataannya yang lengkap tetapi pada aqidah dan manhajnya. Kita bisa melihat pada pernyataan Allah SWT tentan perang Hunain. “Sesunguhnya Allah telah menolong kamu (Hai para mu’minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunaian, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-cerai”. (QS. At-Taubah 25)



“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan Bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang kafir, dan demikian pembalasan kepada orang-orang yang kafir”. (QS. At-Taubah 26)



“Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: “Sesunguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai . maka siapa diantara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku.” Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa oran diantara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang beriman bersama dia menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah meminum berkata: “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak denga izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah 249)



7). Kaum muslimin mudah di ombang-ambingkan oleh musuh-musuh islam, dimana Nabi mengibaratkan sebagai Buihnya banjir. Mari melihat sifat-sifat buihnya banjir:

- Buih senantiasa terbawa oleh gelombangnya banjir. Demikian juga umat islam senantiasa terbawa oleh arus gelombangnya kuffar.

- Buih merupakan sampah, tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia. Demikian juga kaum muslimin, tidak bisa menjalankan perannya sebagai umat yang mulia dan tinggi.

- Buih yang dibawa oleh banjir, merupakan campuran dari berbagai macam kotoran. Demikian juga pemikiran-pemikiran kaum muslimin telah tersususpu berbagai pemikiran-pemikiran sesat dan menyimpang karena mengadopsi dari sumber-sumber selain Al-Qur’an dan Hadist.

- Buih tidak mampu menentukan arahnya sendiri. Demikian juga kaum muslimin sering kali terperosok ke dalam lubang yang digalinya sendiri karena tidak mengetahui langkah-langkah dan program-program yang telah digariskan oleh musuh-musuh islam.



8). Kaum muslimin telah menjadikan urusan dunia sebagai prioritasnya dan mengabaikan akhirat, sehingga mereka benar-benar mencintai duni dan tidak mempersiapkan bekal untuk kematian.

Itulah keadaan kaum muslimin betapa mereka terperosok jauh ke dasar jurang setelah sebelumnya berjaya di permukaan bumi. Kaum muslimin tidak akan kembali jaya keciuli dengan kembali pada ajaran agamanya secara utuh dan untuk bisa beragama secara benar kita harus mengikuti pemahaman generasi terbaik, yaitu Al-Qur’an al-mufadldlalah: para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.



Beberapa sebab lain yang dijelaskan oleh hadist Nabawiyah

Dari Ibnu Umar, meriwayatkan dari Nabi, beliauu bersabda : “Bagaimana keadaan kalian apabila terjadi 5 perkara pada diri kalian, aku berlindung kepada Allah hal itu akan terjadi pada kalian, atau kalian mendapatinya: 1. tidaklah fahisyah (kekejian) muncul pada suatu kaum, yang mereka melakukannya secara terang-terangan, kecuali akan muncul sebagai wabah dan berbagai penyakit yang belum pernah terjadi pada orang-orang sebelum mereka. 2. tidaklah suatu kaum mencegah (enggan membayar) zakat, melainkan mereka akan dicegah dari turunnya hujan dari langit, dan jika bukan karena binatang ternak niscaya hujan itu tidak akan diturunkan. 3. tidaklah suatu kaum berbuat curang pada timbangan dan takaran jual beli, melainkan mereka di adzab dengan paceklik, kesusahan hidup dan kezhaliman penguasa. 4. tidaklah para pemimpin mereka berhukum dengan selain apa yang diturunkan Allah, melainkan Allah akan menjadikan musuh menguasai mereka, lalu merampas sebagian yang ada dari apa yang ada di tangan mereka.(4) 5. Dan tidaklah mereka meninggalkan kitabullah dan sunnah nabinya melainkan Allah menjadikan perselisihan diantara mereka. (5)” (Shahih Jami’ush Shagir 4/103 No.4119

0 Response to " "

Posting Komentar