Kondisi di lapangan
S aat ini dipasaran masih banyak terdapat bahan-bahan tambahan makanan berbahaya pada sejumlah produk pangan olahan industri rumah tangga dan industri kecil. Hal itu terjadi karena kurangnya wawasan pengusaha terdapat keamanan pangan (Food safety).
Banyak contoh pelanggaran telah terjadi di lapangan. Sebagai wujud ketidaktahuan akan resiko bahaya yang tersembunyi dibalik tindakan tersebut. Beberapa saat yang lalu, malahan ada pedagang ikan asin yang menyemprotkan obat pembasmi serangga (nyamuk) ke ikan-ikan asin dagangannya dengan tujuan agar dagangannya tidak dikerubungi lalat. Akhirnya, zat beracun obat nyamuk tersebut malahan menempel pada ikan asinnya.
Praktisi di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) beberapa kali menemukan produk-produk seperti sirup, mie, tahu, bakso, mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti : pengawet berbahaya (benzoat, formalin, dll), pengenyal buatan (borak,dll), pewarna berbahaya (Rhodamin-B, Methanyl Yellow,dll), dan bahan tambahan lain dengan dosis yang berlebihan.
Secara kasat mata memang agak sulit untuk menentukan apakah produk pangan olahan yang ditemukan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya atau tidak. Apalagi bila dosisnya sangat sedikit. Akan tetapi, apabila dosisnya cukup banyak, maka kita bisa mengetahuinya dari penampilan luar yang nampak nyata (penampilan visual).
Dasar Hukum Pelarangan :
Untuk menjaga kesehatan manusia, maka ada beberapa regulasi pemerintah yang mengatur hal ini, seperti :
1.) Undang-undang Pangan No. 8 TAHUN 1999, tentang perlindungan Konsumen.
2.) Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 208/Menkes/Per/IV/85, tentang Pemanis Buatan. Pemanis Buatan hanya digunakan untuk penderita diabetes (sakit gula) dan penderita yang memerlukan diet rendah kalori, yaitu : aspartame, Na-sakarin, Na-siklamat, dan sorbotol.
3.) Peraturan pemerintah No. 72 Tahun 1998, tentang pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
4.) Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999, tentang Label dan Iklan Pangan. Macam-macam Bahan Kimia Berbahaya :
Bahan kimia yang digunakan sebagai tambahan makanan yang dikategorikan berbahaya diantaranya adalah sebagai berikut :
1.) Pengawet Berbahaya
Biasanya terdapat dalam bentuk : Formalin, Benzoat (bila terlalu banyak), dll.
2.) Pewarna Buatan
Biasanya terdapat dalam bentuk : pewarna merah Rhodamin-B, pewarna kuning Methanyl Yellow, dlll.
3.) Pemanis Buatan
Biasanya terdapat dalam bentuk : Na (sodium) - Saccharine (sakarin), Na- Cyclamate (siklamat), aspartame, sorbitol, dll.
Dampak Negatif Bagi Kesehatan Manusia :
Terdapat banyak efek (dampak) negatif penyalahgunaan (kontaminasi) bahan kimia berbahaya yang dipakai sebagai bahan tambahan pangan. Diantara efek negatif yang sering muncul adalah :
1. Keracunan, mulai ringan hingga mati.
2. Kanker, seperti kanker leher rahim, paru-paru, payudara, prostat, otak, dll.
3. Kejang-kejang, mulai tremor hingga berat.
4. Kegagalan peredaran darah (gangguan fungsi jantung, otak, reproduksi, endokrin)
5. Gejala lain, seperti : muntah-muntah, diare berlendir, depresi, gangguan syaraf, dll.
6. Gangguan berat, seperti : kencing darah, muntah darah, kejang-kejang, dll.
Makanan Yang Mengandung Babi
Skema Manfaat Dan Penggunaan Babi
-LEMAK
* Lemak & gliserin : Softdrink, bahan kosmetik (facial, hand & body lotion), sabun, dll.
* Emulsifier : Lesitin, E471, dll.
* Lard (lemak babi) : pengempuk dan pelezat rerotian & coklat.
* Minyak : penyedapa makanan.
* Bahan starter Vetsin (kasus Ajinomoto)
-BULU
* Bahan kuas (BRISTLE) : kuas roti, kuas cat tembok, kuas lukis.
Laporan Biro Pusat Statistik (2002) : Periode Januari - Juni 2001, Indonesia mengimpor boar bristle & pig/boar hair sejumlah 282,983 ton (senilai 1.713.3309 US $)
Bulu Kuas : Plastik atau bulu babi? Ambil 1 helai, bakar! Bagaimana baunya? Bila baunya sama dengan bau rambut/kuku binatang terbakar, maka itu adalah bulu binatang (bau protein keratin)
-DAGING
* Sumber protein hewani yang murah (lebih murah dari daging sapi) dan tersedia di pasaran.
* Daging babi empuk, serat halus, dan rasanya lezat.
* Dapat dipakai sebagai campuaran bakso, siomay, bakmi goreng, dll.
-KOTORAN
* Pupuk tanaman apel di Jepang (bertanggung jawab pada warna merah kulit)
* Pupuk sayuran (Batturaden, dll).
-TULANG
* Industri pariwisata : patung, dll
* Industri makanan/minuman : arang tulang sebagai filter penyaring air mineral
* Industri obat : gelatin sebagai bahan soft capsule
* Industri pertukangan : bahan lem, dll
-ORGAN DALAM
* Transplantasi : ginjal, hati, jantung
* Plasenta : Kosmetika (facial, hand & body lotion), sabun, dll.
* Enzim, pankreatin, pepsin, dll.
-KULIT
* Industri kulit (leather handicrafts) : tas, sepatu, dompet, dll.
* Makanan : Krecek dan kikil
Selengkapnya...